Sabtu, 06 Juni 2015

BAKTERI FOTOSINTETIK

CHLOROBIUM (BAKTERI SULFUR HIJAU)


        Istilah bakteri berasal dari kata: “bakterion” (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak dipakai untuk tiap mikroba yang bersel satu. Bentuk morfologi bakteri dapat dibagi dalam 5 bagian : bentuk basil (basillus), bentuk coccus (bulat), bentuk spiril (spiral), bentuk vibrio (koma), dan bentuk spirocheta (Syamsunir, 1992).

       Artikel ini akan membahas mengenai salah satu bakteri fotosintetik yaitu Chlorobium atau bakteri sulfur hijau.

Gambar 1 (Chlorobium)
(Sumber: http://www.corbisimages.com/stock-photo/rights-managed/42-25664763/green-sulfur-bacteria-chlorobium) 

       Namun sebelumnya akan sedikit dijelaskan mengenai bakteri fotosintetik. Dilansir dari idPengertian.com, bakteri fotosintetik menggunakan energi cahaya matahari untuk mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat. Akan tetapi, berlawanan dengan fotosintetis pada tumbuhan, sumber elektron pada bakteri bukan air.

Gambar 2 (koloni Chlorobium)
(Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e7/Green d winogradsky.jpg/220px-Green d winogradsky.jpg)

         Chlorobiaceae atau Bakteri belerang hijau adalah famili dari bakteri fototrof. Tidak ada famili bakteri lainnya yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan mereka, dan mereka diletakkan tersendiri pada filum mereka sendiri (Chlorobi). Filumnya paling dekat dengan Bacteroidetes. Chlorobiaceae umumnya tidak dapat bergerak (satu spesies memiliki flagellum), dan berbentuk kokus, basil, dan spiral. Bakteri belerang hijau berukuran kurang lebih 5 mikron.

           Chlorobium termasuk kedalam jenis bakteri fotoautotrof. Bakteri fotoautotrof (foton = cahaya, auto = sendiri, trophein = makanan) adalah bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dengan menggunakan energi yang berasal dan cahaya matahari atau melalui proses fotosintesis. Bakteri fotoautotrof memiliki pigmen-pigmen fotosintetik, antara lain pigmen hijau yang disebut bakterioklorofil (bakterioviridin), pigmen ungu, pigmen kuning (karoten), dan pigmen merah yang disebut bakteriopurpurin. Bakteriklorofil bergabung didalam membran mesosom. Dengan peralatan ini, bakteri dapat menjalankan fotosistem I, tetapi tidak pada fotositem II (yang menerangkan ketidakmampuannya menggunakan H2O sebagai sumber elektron). Bakterioklorofil ini memberikan warna pada bakteri dan berfungsi  sebagai pengganti klorofil a yang merupakan pigmen fotosintetik utama. Bakteri sulfur hijau menguraikan H2S (sebagai pengganti air) sebagai sumber elektron, dengan demikian, Chlorobium tidak menghasilkan O2 (Campbell, 2003). Hidrogen sulfida (H2S) digunakan untuk menyediakan elektron yang diperlukan untuk mensintetis NADPH dan ATP. Bakteri sulfur hijau menguraikan (memecah) senyawa H2S menjadi atom hidrogen dan sulfur. Selanjutnya, pada reaksi gelap, atom-atom hidrogen tersebut digunakan untuk mereduksi CO2 dan pada akhirnya CO2 ini digunakan untuk membentuk gula atau karbohidrat. Proses ini tidak melepaskan (menghasilkan) oksigen, namun menghasilkan sulfur yang sering disimpan sebagai granula didalam sel. Persamaan reaksinya sebagai berikut:




       Salah satu klasisifikasi ilmiah dari bakteri sulfur hijau Chlorobium clathratiforme, adalah sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Filum       : Chlorobi
Kelas       : Chlorobia
Ordo        : Chlorobiales
Famili      : Chlorobiaceae
Genus      : Chlorobium
Spesies    : Chlorobium clathratiforme

Gambar 3 (Chlorobium clathratiforme)
(Sumber: http://www.nature.com/ismej/journal/vaop/ncurrent/fig_tab/ismej201512f4.html)

          Kebanyakan bakteri fotosintetik itu anaerob obligat, mereka tidak tahan terhadap oksigen bebas. Jadi terbatas pada habitat seperti permukaan sedimen di dasar kolam dan kuala yang dangkal. Ditempat-tempat seperti itu, mereka memanfaatkan energi cahaya apapun yang melalui ganggang hijau dan tumbuhan air yang tumbuh dalam air diatasnya. Spektrum absorpsi pada bakteriklorofil sebagian besar terletak didaerah spektrum infra merah sehingga mereka dapat menangkap energi yang tidak tertangkap oleh alga diatas mereka.






REFERENSI

Adam, Syamsunir. 1992. Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Campbell, Nell A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Anonim. Chlorobi. http://nomor.net/_kodepos.php?_i=republik-indonesia&id=130499  Diakses pada tanggal 03 Juni 2015 pukul 14.40 WIB

Anonim. Kemosintesis pada Bakteri Sulfur. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/kemosintesis-pada-bakteri-sulfur-pengertian-proses.html  Diakses pada tanggal 03 Juni 2015 pukul 14.15 WIB

Budi. 2015. Pengertian Bakteri Fotosintetik. http://idpengertian.com/2015/06/pengertian-bakteri-fotosintetik.html  Diakses pada tanggal 03 Juni 2015 pukul 15.00 WIB

Dzar, Abu. 2013. Bakteri Sulfur Hijau. http://dzarmiraza.blogspot.com/2013/12/paper-bakteri-sulfur-hijau.html   Diakses pada tanggal 03 Juni 2015 pukul 13.30 WIB

Sridianti. 2013. Bakteri Autotrof dan Bakteri Heterotrof. http://www.sridianti.com/bakteri-autotrof-dan-bakteri-heterotrof.html  Diakses pada tanggal 03 Juni 2015 pukul 13.55 WIB